PKM-PM BIOLITERA dari ampas kopi jadi energi

Tim Biolitera adalah kelompok mahasiswa Universitas Negeri Manado (UNIMA) penerima pendanaan PKM-PM Belmawa Kemdiktisaintek 2025.

Tim kami berfokus pada peningkatan literasi sains siswa melalui inovasi energi terbarukan berbasis limbah ampas kopi. Melalui kegiatan di SMP Negeri 3 Tondano, Biolitera berupaya menghadirkan pembelajaran sains yang kontekstual, aplikatif, dan berwawasan lingkungan.

Kegiatan di sekolah
PKM-PM Biolitera

Rendahnya literasi sains di kalangan siswa SMP menjadi tantangan yang serius dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Banyak siswa yang masih kesulitan memahami konsep-konsep sains dan mengaitkannya dengan fenomena di sekitar mereka. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang masih berfokus pada teori tanpa memberikan pengalaman langsung yang kontekstual dan bermakna. Padahal, literasi sains tidak hanya berkaitan dengan kemampuan memahami materi pelajaran, tetapi juga dengan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Alat dan Bahan Prototipe Bio-Baterai Ampas Kopi

Bio-Baterai adalah sumber energi listrik yang dihasilkan melalui reaksi biokimia dari bahan organik, seperti ampas kopi, buah-buahan, atau limbah alami lainnya. Prinsip kerja bio-baterai mirip dengan baterai konvensional, tetapi menggunakan senyawa biologis sebagai penghasil elektron. Dalam sistem ini, mikroorganisme atau zat organik berperan sebagai pengurai yang melepaskan elektron dan ion, sehingga menimbulkan arus listrik yang dapat dimanfaatkan untuk menyalakan perangkat berdaya rendah.

Ikuti Sosial Media Kami

Jika terdapat pertanyaan atau membutuhkan bantuan, dapat menghubungi kami melalui email :

biolitera07@gmail.com

“Dari ampas kopi, kami menyalakan energi — bukan hanya listrik, tapi juga semangat belajar.”

Tanggapan tentang Biolitera

Hansye Wuwungan, S.Pd., M.M
Hansye Wuwungan, S.Pd., M.MKepala Dinas Kabupaten Minahasa
Saya merekomendasikan kegiatan PKM-PM untuk disebarluaskan ke sekolah lain di Kabupaten Minahasa.Inovasi ini akan sangat-sangat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan di Minahasa
Dalvian Taroreh, S.Pd., M.Si.
Dalvian Taroreh, S.Pd., M.Si.Ketua MGMP Fisika Provinsi Sulawesi Utara
Kami mendukung dan mengapresiasi inovasi ini. Harapannya inovasi ini terus dikembangkan karena meiliki potensi implementasi bukan hanya SMP tetapi juga SD dan SMA
Jansye Tutu, S.Pd
Jansye Tutu, S.PdGuru IPA SMP Negeri 3 Tondano
Pasti kami akan terus menggunakan alat ini karena anak-anak menjadi sangat antusias dalam pembelajaran IPA.
Djellie Wuwungan, S.Pd.
Djellie Wuwungan, S.Pd.Guru IPA SMP Negeri 3 Tondano
Terima untuk alat yang ditinggalkan. Kami berharap kegiatan ini berlanjut terus demi untuk peningkatan mutu pendidikan.
Timothy Korompis
Timothy KorompisSiswa SMP Negeri 3 Tondano
Awalnya di sekolah kami tidak ada kegiatan praktikum, namun dengan adanya alat ini kami bisa melakukan praktikum dan saya tertarik untuk membawanya ke rumah untuk mencoba sampah organik lain
Letisya Hingkua
Letisya HingkuaSiswa IPA SMP Negeri 3 Tondano
Saya semakin tertarik untuk mempelajari sains dan saya akan mencoba alat ini dengan eceng gondok yang banyak ditemui di dekat rumah saya.